Villa Bosscha, Kebun Teh Malabar - Pangalengan

dua minggu kemarin papa ribut ngajak2 pergi ke bandung, but i dont know why, i really dont have any crush or feeling at all with that city; menurut saya itu kota paling membosankan yang pernah saya temui, udaranya biasa saja, bahkan kadang lebih dingin depok, selain gedung2 sate dan rumah-rumah jaman Belanda yang sebenernya juga ada di Depok atau Jakarta, buat saya Bandung sama sekali tidak menarik. (buat saya loh yaa); apalagi belakangan kalo mau pergi ke bandung macetnya bukan main, apalagi weekend, belum ditambah rentetan mobil2 disepanjang galeri factory outlet, No... KOTA Bandung ga meninggalkan sedikitpun impression yang bagus di mata saya. (maap ya zaza :p)

so, ketika si papah bilang mau ngajak ke bandung, saya cuma mengangkat alis, dan berkata: halaaaah, cuma nyapek-nyapekin aja. yap i prefer go to beach and have some fun splashing water :)

tapi si papah ngebantah mati2an, dan dia bilang bukan ke KOTA Bandungnya, kita mau ke Pangalengan, nginep di Perkebunan Teh Malabar, Villa Bosscha. What????? Bosscha?? Pekik saya? asiiiik bisa ngeliat Peneropongan Bintang dong (baca: Observatorium Bosscha), omy GOD!! itu cita2 SD saya; kerja jadi astronom di Observatorium Bosscha, daaaaaaannn... lagi-lagi saya salah :(

ternyata yang di Pangalengan itu Rumah Mr. Karel Albert Rudolf Bosscha, pemilik (landlord) perkebunan teh yang superduper besar di kecamatan Malabar,dia juga berjasa mendirikan SD Malabar buat masyarakat pribumi dan berkontribusi besar untuk pembangunan Observatorium Bosscha (YANG ADA DI LEMBANG!) hehehe... nah, saking berjasanya, sebuah planetoid yang ditemukan di tahun 2007, diantara Planet Mars dan Jupiter dinamakan atas nama beliau, yak, Planetoid KarelBosscha, WOW! sampai saat ini jasadnya dimakamkan di dekat rumahnya di Perkebunan teh Malabar atas permintaannya, yep, he was in love with Malabar.

balik lagi ke perjalanan dari depok saya dan keluarga saya berikut si mbak dan pak supir (kecuali dua kura-kura di rumah :p) hari sabtu kemarin berangkat jam 9, pengennya berangkat pagi2 buta, tapi gara2nya adik saya ada ujian di kampus yaa, akhirnya ke salemba dulu, nunggu sampe adik saya itu selesai ujian, belanja2 makanan buat perjalanan, daaaan jam 12 siang dari salemba --__-- langsung masuk tol rawamangun teruuus, dua jam kemudian keluar di pintu tol KOPO, sampai di Kopo ini udah jam setengah 3 aja, kirain udah deket ternyataaaa masih menempuh 2 jam lagi sampe Pangalengan, aiiiih pantat saya tipiiiis :(

nyari PT Perkebunan Nasional Malabar ga susah, dari pangalengan terus ajaaa naek sampe berasa di puncak gunung and ngeliat plang agrowisata perkebunan malabar disebelah kanan, nyampe deeeh,,, cuma karena jalannya 'gunung banget' jadilah si mbak ini muntah2, kasiaaan...
setelah sampe, huaaaaaaahh... what a view!!! kebun teh membentang (yaiyalah yaa di kebun teh) di permukaan yang bebukit-bukit rapi, seriously i'm falling for this place!! jauh lebih keren daripada kebun teh gunung mas, saatnya mencari rumah kelapa villa boscha.

eng-ing-eng, ternyata rumah kelapa ini , literally RUMAH KELAPA, dari jauh terlihat seperti rumah kayu biasa yang kayak ada di puncak-puncak tapi setelah masuk, yak, dinding-dinding kayu ini ternyata memang serat kelapa yang telah dipelitur coklat, begitu juga atepnya yang dilapisi sabut kelapa. Loooove it :)

tapi berhubung nyampe juga udah sore jadilah kami cuma beristirahat sebentar sore itu dan nyari makan malem abis maghrib. Pangalengan ini sepiiiii banget, jarak rumah ke rumah jauh-jauhan, dan setelah beberapa saat kami menuruni gunung, GA ADA YANG JUAL MAKAN!!! sampai akhirnya kami turun sampe kota dan langsung berhenti di rumah makan pertama yang keliatan, namanya SATE ERNA!! 2thumbsup, serius sate kambingnya empuk parah (kambing looh) dan gulai sapinya menggiurkan, asli enaaaaak banget sampe nambah 2 piring :9

tapi kami ga bisa lama-lama, udah malem dan udah ujan di luar, kami takut kabut udah turun, sedangkan kami harus naik gunung lagi; jadilah kami semua buru2 pulang ke villa... ending malam itu ketika semua orang tertidur, saya makan pop mie di suhu 18 derajat sambil ntn derby MU vs MCity yang dimenangkan oleh MU dan saya bengong lihat gol overheadnya Rooney :'(

keesokan harinya, kami ga mau melewatkan Tea Walking diantara berhektar-hektar kebun dan bukit teh dan berfoto disana, hahaha... the view was amazing!!! dan 14 derajat dinginnya; ga sanggup tanpa jaket, karena pecicilan, kaos kaki saya basah kemasukan embun dari pori2 sepatu tenis yang saya pake... haha

setelah bosen teriak-teriakan di bukit sambil tea walk, kami mampir ke makam Mr. Bosscha, makamnya besar, rapi, dan bersih. yak tentu saja ada ibu2 yang baik hati yang merawat makam itu dan menghiasi makam itu dengan tanaman favorit Mr. Bosscha; mawar putih :) iiiih sama om, saya juga sukanya mawar putih loooh (ga ada yang nanya) ;p. dari sang ibu ini juga kami mendengar cerita2 mistis; katanya Mr. Bosscha ini setiap senin malam masih suka 'dateng' ngawasin kebunnya, suara tongkatnya masih suka terdengar... hihhihi... sayangnya umur Mr. Bosscha ini ga panjang, cuma 63 tahun, buat orang jaman dulu banget, ini cukup singkat; apalagi beliau ga sempet meneropong bintang di observatoriumnya sendiri pasca pembangunan. beliau kabarnya sakit terus-menerus setelah jatuh dari Kudanya, dan meminta untuk dimakamkan di Malabar ini karena kecintaannya terhadap daerah ini


setelah foto-foto di makam, semuanya pergi mandi dan berkemas, setelah rapi, kami mampir ke Villa Bosscha, rumah dinas Mr. Bosscha ketika dulu beliau tinggal di Malabar. dan yeah, i definitely wanna live here; so light and open! dan super duper nyaman :) berkeliling rumah ini kami menjadi mengerti bagaimana kekuasaan Tuan Tanah (Land Lord) pada era politik Tanam Paksa (CultuurStelsel) hmmm... di rumah ini juga ada bunker yang pada zaman perang kemerdekaan telah dihancurkan oleh pasukan pembela tanah air kita. dan bunker itu pun ditutup sampai sekarang.

Menuju kota Pangalengan, kami singgah dan beli oleh-oleh. apasaja yang bisa dibeli di kota kecil ini? susu murni, dodol susu, permen susu, dan kerupuk susu. Pangalengan ini terkenal karena hebatnya koperasi usaha daerahnya memasarkan produk lokalnya; pernah denger Koperasi Peternak Bandung Selatan (KPBS) Pangalengan? yak nyanyian si tukang susu yang dulu berbunyi "Susu Murni Pangalengan" ini sangat terkenal, bahkan ada ringtonenya, ga percaya? coba googling deh, hehe... tapi belakangan namanya diganti jadi nasional yak? still, love the milk whatever it is called :)




so, back to jakarta again? Noo, masih ada perjalanan ke Ciwidey loooh :)
so, keep reading my next blog (kayak banyak aja yang baca) :p
another pics? buka aja fb sayaaa, i'll upload it soon :)

wisata bencana di Magelang

masih teringat bencana meletusnya gunung merapi akhir tahun kemarin? yap, betul letusan dahsyat yang merenggut ratusan nyawa, melukai banyak orang serta menyebabkan kerugian material yang super duper besar itu. wedus gembel yang meluluhlantakkan beberapa desa, tidak cuma manusia, hewan ternak dan tumbuhan yang hidup pun terbujur kaku tertutup debu.

namun bencana itu ternyata tidak sebatas meletusnya gunung merapi saja, beberapa minggu setelahnya, bahkan sampai hari ini hujan yang selalu turun belakangan ini, membuat kerugian material semakin bertambah, dengan datangnya banjir lahar dingin Merapi, yang meluas hingga Magelang.

Saya yang kebetulan liburan imlek kemarin sedang berada di Semarang tertarik wacana beberapa saudara yang mengusulkan untuk pergi ke tempat bencana lahar dingin tersebut di daerah Magelang, mereka berkata: wisata bencana. yah, walaupun sebetulnya tidak etis untuk berwisata dalam meaning having fun ke tempat bencana yang sebenarnya adalah tempat warga kehilangan rumah, harta, dan mungkin saudaranya, namun saya juga tergelitik untuk melihat separah apakah banjir lahar dingin yang katanya hingga memutuskan jalan raya yang dan menjadikan kota magelang terbelah menjadi dua.

dari semarang menuju magelang, kita akan melewati kota Ungaran, Ambarawa (kota-kota ini masih termasuk Kabupaten Semarang), yang saya suka ketika melewati daerah ini adalah udaranya yang begitu sejuk karena masih termasuk ke dataran tinggi. aih, mama sama papa selalu pengen punya rumah di daerah ini, haha...

memasuki Magelang, langit sebenernya sudah agak mendung dan mendadak jalanan di depan kami macet total, ternyata ada penyempitan jalan karena ada penggalian pasir dan material-material yang tersisa akibat banjir lahar dingin. tepat di daerah Comal, Magelang disebelah kanan-maupun kiri sudah tertutup pasir dan batu-batu. alat-alat berat sedang bekerja menggali dan memindahkan batu-batuan yang tingginya hampir 2 meter.

melewati jembatan yang menjembatani kali yang merupakan pembawa arus lahar dingin, kami melihat pasir yang sudah menimbun rumah hingga atap-atapnya, bahkan terdapat rumah yang tidak bersisa karena terlindas batu-batu raksasa muntahan Merapi. bagaimana kami tahu itu adalah sisa rumah? warga-warga daerah tersebut membuat papan sebagai plang untuk mengklaim rumah mereka, sebelum ada orang lain yang mengklaim tanah-tanah tak berpenghuni tersebut. sungguh menyedihkan keadaannya.








melewati jembatan tersebut kami menepi untuk melaksanakan sholat jumat dan sholat zuhur, kemudian kami berputar balik melewati jembatan tadi lagi. sebelum jembatan, terdapat posko bantuan, kami dapat memarkir mobil disana dan melihat-lihat separah apa rumah warga yang terkena banjir lahar dingin. disaat kami memarkir mobil, terdapat beberapa keluarga yang memberikan sembako atau bantuan berupa alat tulis untuk anak-anaknya. kami keluar dari mobil dan mulai menjelajahi rumah ke rumah, rata- rata semua rumah sudah terendam pasir hingga ke atap, dan beberapa pohon yang harusnya tingginya lbih dari 2 meter hanya terlihat puncaknya saja yang tinggal setengah meter.

pulangnya kami ga sanggup melewatkan kupat tahu magelang yang terkenal dan jajan makanan khas magelang dan muuntilan: wajik, getuk trio, tape ketan, dan lainnya :9

foto-foto bisa dilihat di: fieldtrip to hometown facebook page milik adik saya
sangat menyedihkan melihat kondisi desa tersebut....
berikut beberapa contoh foto yang kami ambil

Teringat teman bule pertama

Temenan sama orang asing udah biasa buat saya yang suka nemu temen di jalan, tapi ini cerita saya tentang temen bule pertama saya :) Ini jaman ketika saya masih sma, jaman ketika saya masih imut2nya, hahaha...

Oiya sebelumnya jangan berpikir negatip tentang apa yang akan saya ceritakan ini, karena ngobrol sama bule, bukan berarti saya penggoda bule. Walo cerita ini berlatar di bali, saya ga pake bikini ato baju berenang biasa, saya malah pake baju selam selutut --__-- maklum sejak sma juga saya udah malu pake baju renang biasa yg terbuka

Ceritanya begini, pas waktu liburan kenaikan kelas, saya pernah ke Bali dan menginap di Hotel Putri Bali, Nusa Dua. Ini pertama kalinya saya ke Bali looh, (⌣_⌣"). Seperti yang diketahui semua hotel di Nusa Dua ini punya private beach yang biasa diakses oleh pengunjung hotel aja,, naaah, saya yang hobinya berenang ini ga begitu suka pantai di Nusa Dua, pantainya sepii. (yaeyalah ya private beach gitu) ga asik, jadi saya memilih bermain2 di kolam renang tepi pantai sama ade saya...

Di kolam renang ini ada ring basketnya, jadi ngelempar bolanya dr dalem kolam ke ring yg ada di atas kolam. Lagi asik maen basket, eeh didatengin sama bule, pemuda berbadan cukup gempal, namanya ricardo,, awalnya dia ikut2 nimbrung saya maen basket, dia nangkep2 bola yg saya lempar dr atas kolam, terus ga sabar ngeliat bola yang saya lempar ga masuk2 ke ring, akhirnya dia ikut nyebur juga di kolam dan kita maen basket bareng.

Ricardo ini orang Italy, saya excited banget ngajakin dia ngobrol karena dia dari Turin, dimana salah satu klub favorit saya JUVENTUS bermain,, eaaaa... Teteploh bola itu segalanya, hihi... Dia cerita bapaknya kenal sama Alessandro Del Piero, (•̯͡.•̯͡) mupeng abis,,, panjang-lebar dia cerita tentang italy dengan bahasa inggris yg ga gitu bagus, dan saya yg pecinta bola ini sok tau tentang Italy; stadion Delle Alpi, dll... dia juga cerita agama dia katolik, beda sama saya yg islam (deep bgt pembicaraannya yaa...) Terus dia juga ninggalin nomer teleponnya di hp saya, dia amazed saya udah nenteng2 hp jaman itu.

Dia ga nginep di Nusa Dua, tapi di Tanjung Benoa sama paman-bibinya. Dia kaget ternyata saya setaon lbh tua, dia pikir umur saya jauh lbh muda, n guess what, tanggal lahir kita SAMA! Cuma beda setaon :D terus setelah berjam2 maen dan ngobrol, paman-bibinya dateng, dia ngenalin saya sama om-tantenya, yang juga excited karena mereka udah belajar berkata "terimakasih" dan "selamat siang". Mereka seneng banget si ricardo ini punya temen orang lokal kaya saya, eaaaa...

Sedikit mengobrol sama om-tantenya, saya juga tau kalo mereka ini udah pergi kemana2, bahkan si ricardo sempet nanya, "pernah ke malibu?" Sekarang si saya tau dimana malibu tp jaman sma? Dimana tu yaa? Hahaha..

Singkat cerita, akhir dari hari itu dia minta besoknya ketemuan lagi, mau berbagi cerita lagi, saya yang berpikir masih akan nginep disitu oke2 aja dong ya, jadi saya iyain aja pagi2 ketemu lg

Tak disangka ternyata besok paginya papa mama saya berencana ke kuta, dan saya diomelin abis2an karena beberapa hari ini cuma stay di hotel, bermalas2an, akhirnya saya ikut mereka ke kuta pagi itu dan baru balik sorenya,, saya udah ga mikirin janji sama ricardo, saya pikir, ah jauh jugalah ya dia nginep di tanjung benoa, gak mungkin balik lagi cm buat nyari saya, ternyataaa...

Pas saya mau berenang sore di hotel, mas2 yg ada di restoran deket kolam bilang "mbak td dicariin temen mbak yg kemaren kesini" astagaaa... Kasian banget...

Hiks,, yah, pokoknya kalo ada kesempatan ketemu dia lagi, saya cm mau minta maap, udah ingkar janji dan bikin orang itu jauh2 ke nusa dua --__-- maap ya ricard,walopun kehilangan contact, me n my sister still remember u, though it was 9 years ago :') my 1st bule friend :D

Pesan moral: kalo kenalan sama orang asing bwt jd temen, jangan lupa minta alamat e-mail, telepon mahal cyiiin. Hal ini akhirnya saya praktekkan kepada teman2 APDSA saya dan beberapa temen ketemu dijalan, yg pada akhirnya saya bs berkontak lg dengan mereka difacebook krn tau e-mail mereka :)


Powered by Telkomsel BlackBerry®

kontributor travel?

mau pake gw ato saya yaaa, lagi2 masih dibingungkan oleh masalah ini, hmmm saya aja deh yaa ;p

seorang teman yang tidak terduga, tiba2 meng sms dan meminta saya menjadi seorang kontributor travel di majalahnya... she knew that i travel a lot, mungkin karena melihat kenarsisan saya dengan sederet album foto2 di facebook page saya yak, hehe...
well, karena menjadi jurnalis adalah cita2 saya, kenapa engga?

the main problem, saya sudah gak banyak travelling sejak masuk klinik, apalagi request dia ini, ga terungkap jelas si, tapi untuk majalah sekelasnya, mungkin agak aneh kalo saya ngebahas tentang berjalan backpackering dengan uang seminim-minimnya, bisa nginep di rumah penduduk pula, hahaha... jadi yaaa... saya masih agak bimbang jadinya...

maklum terakhir ke luarnegeri ya ke taiwan, tahun 2007, haha... passpor saya aja masih belum diperbaharui sampe sekarang, hehe...

tapi begitu melegakan ketika dia minta saya nulis tentang Pulau Tidung, well... udah saya kirim tulisannya tapi sungguh takut dia membaca dan mencemooh gaya menulis saya, maklum saya amatiran, sedangkan dia sudah lebih dari setahun kalo ga salah menggeluti dunia perjurnalisan, dan yaaaah, setelah dibaca memang ternyata ada sedikit yang kurang karena saya waktu itu pergi kesana tanpa menggali info detail, just for fun... ga ada niat sama sekali mau nulis perjalanan saya secara resmi kecuali di blog...

tentang pulau tidung sebenernya saya punya narasumber, pertama si travel agent mahasiswa yang ngebawa saya ke pulau itu sama temen2, kedua si mas2 tour guide. tetapi orang pertama lagi menggalak2an wisata ke pulau tetangganya, jadi pas saya nanya2 info malah disodorin satu proposal wisata ke pulau pari, omak, dia pikir saya mau kerja jadi travel agent juga kali ya, sampe dikasi tau detail bagi hasilnya, n standar harga agen --__--

sedangkan orang kedua si tour guide, adalah orang yang paling saya hindarin buat sms, why? karena dia ga berenti sms setelah saya balik dari pulau... hfttt.... syukur sekarang dia udah ga pernah sms lagi, tapi kalo saya sms dan mulai nanya2, olala... bisa panjang urusannya. jadilah saya super duper bingung sekarang...

naaaah,,ketika temen saya itu meminta saya bercerita tentang turki, ada masalah baru, saya udah lumayan lupa tentang turki kecuali yang ada di foto2 saya, hahaha... tapi foto2 saya juga kebanyakan ada gambar diri saya, sedangkaaaan, dia butuhnya foto tempat bukan foto saya --__--, masalah laennya bagaimana menjelaskan dalam tulisan kalau setiap malem saya minta makan ke rumah orang2 dsana, haha... maksudnya pas saya disana, setiap malem saya dijamu sama beberapa orang yang tergabung dalam PASIAD, hahaha.. lagi2 perjalanan irit yaa :D

dilemaaaaaaa, uuuh, sebenernya udah sempet nulis part 1 tentang perjalanan turki si tapi saya malas melanjutkan lg, salaj besaaaar --__-- harusnya saya langsung tulis di jurnal atau blog begitu saya mengunjungi tempat2 itu... nah, karena itu saya akan tetap melanjutkan cerita2 saya tentang travelling supaya hal seperti ini tak terjadi lagi dalam hidup saya, hehe...

so, kalau ada yang pernah ke istanbul dan atau bursa, dua kota di turki itu, plis, need ur help very much to write :)